Selama pertemuan di India pada Sabtu (25/2), para pemimpin keuangan dan kepala bank sentral negara-negara G20 mengecam keras tindakan Moskow.
India sebagai tuan rumah G20 enggan mengangkat masalah ini, tetapi ditekan oleh negara-negara Barat. Meski dalam pernyataan menghindari penggunaan kata "perang".
Kendati begitu, Rusia dan China menolak pernyataan bersama.
"Sebagian besar anggota mengutuk keras perang di Ukraina dan menekankan bahwa hal itu menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa dan memperburuk kerapuhan yang ada dalam ekonomi global," kata pernyataan itu, seperti dikutip
New York Post.
Dalam pernyataan yang gagal itu, disoroti bagaimana perang telah mengganggu rantai pasokan, risiko terhadap stabilitas keuangan dan berlanjutnya kerawanan energi dan pangan.
“Ada pandangan lain dan penilaian berbeda tentang situasi dan sanksi,†tambah pernyataan itu.
Pernyataan itu muncul sehari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia berencana bertemu dengan Presiden China Xi Jinping untuk membahas proposal Beijing untuk mengakhiri perang.
Beberapa jam kemudian, China mengumumkan bahwa Presiden Belarus Alexander Lukashenko, sekutu utama Rusia, akan mengunjungi Beijing pada pekan depan.
BERITA TERKAIT: