Memasuki tahun kedua, Ukraina diperkirakan memperoleh lebih banyak simpati dunia karena serangan besar-besaran yang mungkin dikerahkan Rusia.
Hal tersebut disampaikan oleh pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah kepada
Kantor Berita Politik RMOL pada Kamis (23/2).
Rezasyah menyebut rencana Presiden Vladimir Putin untuk mengerahkan 250 ribu tentara dari hasil mobilisasi besar-besaran berpotensi meningkatkan pelanggaran HAM di Ukraina.
"Pasukan baru ini, yang berusia amat muda ini diperkirakan sangat percaya diri namun sulit dikendalikan di lapangan, dan berpotensi terlibat dalam berbagai aksi pelanggaran HAM," jelasnya.
Jika benar terjadi, Rezasyah memperkirakan itu akan berdampak pada peningkatan eksodus pengungsi Ukraina di seluruh dunia.
Kondisi tersebut juga dinilai Rezasyah akan berpotensi meningkatkan simpati dunia pada Ukraina, bahkan mengubah komposisi suara di PBB.
"Dunia akan menyaksikan berbagai contoh krisis kemanusiaan, yang akan menyedot anggaran PBB dan Uni Eropa dalam jumlah fantastis," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: