Dalam artikel yang dimuat
Indian Express pada Kamis (16/2), Ketua Bersama Gugus Tugas Transisi Energi dan Pendanaan Iklim G20 House Gateway Nadir Godrej dan Patrick Suckling memaparkan tiga langkah penting itu, di mana hal penting pertama yang harus menjadi fokus adalah penyediaan dukungan keuangan.
Peran ini menjadi sangat lekat dengan G20, mengingat organisasi internasional itu diisi oleh negara-negara ekonomi terbesar dan terkemuka di dunia.
Dalam hal keuangan, dukungan swasta dan publik perlu dilibatkan secara bersamaan untuk menyelaraskan arus keuangan global.
Saran kedua, yakni pembentukan Badan Pendanaan Iklim Global yang akan mendorong agenda transisi energi menjadi terintegrasi dengan lebih baik.
Badan tersebut dapat diberi mandat untuk mengurangi risiko utama yang dihadapi oleh pengembang proyek hijau dan memastikan proyek energi bersih memiliki potensi kerugian yang sedikit.
Terakhir, G20 dapat memanfaatkan kekuatan signifikan dari sistem pengadaan publik untuk mempercepat transisi energi.
Pengadaan publik memiliki peran kunci dalam mempercepat peluncuran teknologi baru yang kritis seperti hidrogen hijau, sistem transportasi kendaraan listrik yang terhubung ke sistem tenaga terbarukan dan reaktor nuklir modular kecil.
Untuk itu, India perlu memanfaatkan kepemimpinanya di G20 untuk mendorong kerja sama global dalam mempercepat transisi iklim dan ketahanan energi yang sangat bermanfaat bagi umat manusia.
BERITA TERKAIT: