Menurut laporan dari Komisaris Polisi, Keechant Sewell, seluruh korban, termasuk satu petugas polisi, sebelumnya telah dilarikan ke rumah sakit. Dua di antara korban sempat mengalami kondisi yang kritis.
Dimuat
New York Times pada Selasa (14/2), supir truk yang bernama Weng Sor itu berusaha melarikan diri dan sempat terjadi kejar-kejaran dengan kepolisian. Para pejalan kaki terlihat panik dan mencoba untuk menghindari trotoar, sebelum akhirnya Sor berhasil diringkus.
Menurut seorang anggota dewan, Justin Brannan, insiden itu tampaknya dengan acak menargetkan pejalan kaki. Akan tetapi secara jelas merupakan insiden yang disengaja.
"Pengemudi ini tahu apa yang dia lakukan, tahu bahwa dia menabrak orang," kata Brannan, dimuat
Reuters.
Menurut laporan dari pejabat itu, kemungkinan Sor memiliki penyakit mental. Pasalnya ia sempat mengatakan kepada polisi bahwa ia ingin mati.
Penyelidik percaya bahwa selama beberapa bulan terakhir, Sor tinggal di dalam truk U-Haul dengan kondisi mental yang buruk, dengan pihak berwenang menemukan beberapa pakaian, tas, botol air, dan cangkir kopi yang berserakan di dalam truk sewaan itu.
Menanggapi insiden ini, Sewell memastikan kepada masyarakat setempat bahwa kejadian itu bukanlah aksi terorisme, dan penyelidikan masih terus berlangsung untuk mengetahui motif dari pengemudi truk.
BERITA TERKAIT: