Pada Minggu (12/2), Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan pendirian pos-pos tersebut di Avigayil, Beit Hogla, Givat Harel, Givat Arnon, Mitzpe Yehuda, Malachei Hashalom, Asahel, Sde Boaz, dan Shacharit.
Pendirian pos-pos tersebut disebutkan sebagai tanggapan atas serangkaian teror yang dilakukan militan Palestina di Yerusalem Timur.
Dimuat
The Times of Israel, untuk melegalkan pos terdepan, pemerintah harus membuktikan bahwa mereka mendirikannya di atas apa yang dianggap Israel sebagai tanah negara.
Ini kemungkinan akan sulit mengingat banyak dari wilayah tersebut, termasuk hampir semua Sde Boaz dan Givat Harel, dibangun di atas tanah pribadi Palestina.
Pengadilan Tinggi kemungkinan akan keberatan dengan pengesahan semacam itu dan prosesnya akan memakan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
Salah satu pos terdepan, Givat Arnon, terletak di tanah yang ditunjuk sebagai zona tembak Pasukan Pertahanan Israel di Tepi Barat utara.
Di samping itu, dalam pengumumannya, Netanyahu mengatakan pemerintah akan mengesahkan pembangunan pemukiman di Tepi Barat dalam beberapa hari mendatang.
Menurut Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, pemerintah Israel berencana untuk mengajukan pembangunan sekitar 10 ribu rumah.
BERITA TERKAIT: