Dalam keterangannya pada Senin (6/2), UGCC memutuskan untuk memindahkan Natal dari 7 Januari ke 25 Desember seperti yang selama ini dilakukan di negara-negara Eropa Barat.
Langkah UGCC, yang hanya beranggotakan sepersepuluh warga Ukraina, disambut baik oleh Menteri Kebudayaan Oleksandr Tkachenko.
“Keputusan ini sesuai dengan tuntutan zaman dan opini publik,†tulisnya di Facebook mengutip hasil survei online nasional yang dilakukan pemerintah, seperti dikutip dari
AFP, Selasa (7/2).
Jajak pendapat itu, yang diadakan pada Desember 2022, menunjukkan 59 persen dari lebih dari 1,5 juta responden mendukung pemindahan perayaan Natal ke 25 Desember.
Hingga saat ini, semua gereja besar di mayoritas Ortodoks Ukraina mengikuti kalender Julian, yang merayakan Natal pada 7 Januari. Itu juga merupakan tanggal di mana Rusia merayakan pesta itu.
BERITA TERKAIT: