Mendarat di Ibu Kota Harare pada Senin (30/1), Lukashenko disambut langsung Mnangagwa dan ribuan pendukung partai ZANU-PF yang berkuasa.
Sekitar 5.000 orang berkumpul di landasan Bandara Internasional Robert Mugabe di Harare sambil meneriakkan slogan dan bernyanyi, sebagai bagian dari penyambutan.
Kedua pemimpin, yang sama-sama menghadapi sanksi Barat, mengadakan pertemuan resmi pada Selasa (31/1) waktu setempat.
Kementerian Luar Negeri Zimbabwe mengatakan pembicaraan itu bertujuan untuk memperkuat hubungan baik yang ada antara kedua negara, di berbagai bidang termasuk politik, pertambangan dan pertanian.
"Kunjungan itu bersejarah, karena ini merupakan upaya pertama ke negara Afrika sub-Sahara, oleh Presiden Lukashenko," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
Africa News.
Perjalanannya mengikuti kunjungan Mnangagwa ke Minsk pada 2019, yang dikuti dengan pembukaan Kedutaan Belarusia di Harare.
BERITA TERKAIT: