"Auckland dihancurkan pada Jumat, rekor hari terbasah di Auckland, dan hari ini kami telah memulai pembersihan," kata pengawas Manajemen Darurat Auckland, Andrew Clark, yang dimuat
Straits Times.Dalam pernyataannya, Clark mengimbau kepada masyarakat setempat yang berencana untuk memantau dan membersihkan rumahnya, untuk tetap berhati-hati.
Meskipun banjir yang telah menewaskan tiga orang dan satu orang hilang ini telah mulai mereda, namun keadaan darurat masih tetap diberlakukan di kota tersebut, karena hujan lebat diperkirakan akan kembali datang pada Minggu (29/1).
“Kami belum keluar dari ini. Hujan deras akan kembali besok,†tulis manajemen darurat di media sosial.
Pada Jumat kemarin, Auckland telah mencatat curah hujan tertingginya sebesar 249 mm dalam sehari, rekor itu mengalahkan rekor tertinggi pada tahun 1985 silam, yang tercatat hanya 161,8 mm.
Menurut laporan dari NZ Herald, pemerintah telah menerima lebih dari 2.000 permintaan bantuan dan 70 evakuasi di sekitar kota, dengan para petugas pemadam kebakaran, polisi, dan staf pasukan pertahanan berupaya menyelamatkan orang-orang yang terlantar dari rumah yang terendam banjir menggunakan tali dan perahu penyelamat.
Perdana Menteri Chris Hipkins, yang baru kurang dari seminggu menjabat ini pun mengunjungi rumah-rumah yang terkena banjir dengan terbang menggunakan helikopter.
Situasi yang mulai terkendali ini telah membuat beberapa penerbangan lokal telah dilanjutkan kembali pada hari ini, dengan penerbangan internasional yang menuju Auckland akan dialihkan pada malam hari.
BERITA TERKAIT: