Deklarasi itu diumumkan dalam sebuah upacara pada Rabu (11/1) oleh Menteri Kesehatan Jane Ruth Aceng.
"Kami telah berhasil mengendalikan penyebaran Ebola di Uganda," kata Aceng, seperti dikutip
Reuters.
Aceng mengatakan kali ini merupakan wabah Ebola kedelapan yang menyerang Uganda sejak tahun 2000, ketika negara itu mencatat wabah pertama yang menewaskan lebih sekitar 200 orang.
Wabah Ebola terbaru menyerang Uganda pada September 2022. Selama hampir empat bulan, wabah menelan 55 korban jiwa, dari 143 orang yang terinfeksi.
Deklarasi bebas wabah Ebola akhirnya diumumkan setelah pedoman dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) meminta Uganda untuk menunggu selama 42 hari tanpa kasus aktif yang terdeteksi.
Atas wabah yang berhasil terkendali ini, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji Uganda terkait tanggapan sigap negaranya terhadap penyelesaian virus tersebut.
"Uganda telah menunjukkan bahwa Ebola dapat dikalahkan ketika seluruh sistem bekerja sama, mulai dari memiliki sistem peringatan, menemukan dan merawat orang yang terkena dampak dan kontak mereka, hingga mendapatkan partisipasi penuh dari komunitas yang terkena dampak dalam tanggapan," ujarnya.
Namun dengan terkendalinya wabah, Uganda batal melakukan uji coba vaksin Ebola.
BERITA TERKAIT: