Perdana Menteri Alberto Otarola pada Selasa (10/1) mengumumkan jam malam yang berlangsung dari pukul 8 malam hingga 4 pagi waktu setempat di wilayah tersebut.
Reuters menyebut, aturan jam malam akan berlaku selama tiga hari.
Bentrokan antara demonstran dan polisi di Puno, Peru bagian selatan menjadi hari paling mematikan bagi negara tersebut. Protes sendiri dipicu oleh tuntutan pembebasan mantan Presiden Pedro Castillo yang dipenjara dan dorongan untuk pemilu dini.
Seorang pejabat dari Kementerian Kesehatan, Henry Rebaza mengatakan bentrokan terjadi di Juliacar, kota di dekat Danau Titicaca di wilayah Puno.
Sebanyak 68 orang terluka dan 17 orang meninggal, termasuk dua remaja.
Jika dijumlahkan sejak protes dimulai pada awal Desember, maka totalnya sudah ada 39 korban jiwa yang jatuh akibat bentrokan, menyusul pencopotan dan penangkapan Castillo tak lama setelah dia mencoba membubarkan Kongres.
BERITA TERKAIT: