Hal itu disampaikan Biden ketika melakukan panggilan telepon dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva pada Senin (9/1), sehari setelah kekacauan terjadi.
"Biden menyampaikan dukungan tak tergoyahkan dari Amerika Serikat untuk demokrasi Brasil dan untuk keinginan bebas rakyat Brasil seperti yang diungkapkan dalam pilpres Brasil baru-baru ini yang dimenangkan oleh Presiden Lula," kata Gedung Putih, seperti dikutip
New York Post.
Saat ini Biden sendiri sedang berada di Meksiko untuk KTT Pemimpin Amerika Utara. Dalam panggilan teleponnya, Biden mengundang Lula untuk mengunjungi Washington pada awal Februari untuk konsultasi mendalam.
"(Presiden Biden) mengutuk kekerasan dan serangan terhadap institusi demokrasi dan transfer kekuasaan secara damai, serta berjanji untuk bekerja sama secara erat dalam masalah yang dihadapi Amerika Serikat dan Brasil, termasuk perubahan iklim, pembangunan ekonomi, serta perdamaian dan keamanan," tambah Gedung Putih.
Ribuan pendukung yang marah atas kekalahan Bolsonaro menggeruduk gedung kongres, presiden, dan Mahkamah Agung Brasil di Brasilia pada Minggu (8/1). Mereka menjarah kantor sebelum dipukul mundur oleh pihak berwenang.
Situasi tersebut banyak dibandingkan dengan kerusuhan di Capitol Hill, AS pada 6 Januari 2021, ketika massa pendukung Presiden Donald Trump menggeruduk Kongres untuk menghentikan pengesahan kemenangan Biden.
BERITA TERKAIT: