Dubes Antonov: Hingga Saat Ini Hantu Soviet Masih Menghantui Washington

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 19 Desember 2022, 09:57 WIB
Dubes Antonov: Hingga Saat Ini Hantu Soviet Masih Menghantui Washington
Duta Besar Rusia untuk Washington Anatoly Antonov/net
rmol news logo Dukungan penuh pihak Amerika Serikat untuk Kyiv dalam konfliknya dengan Moskow saat ini datang dengan motivasi yang jelas: ingin melemahkan Rusia dan menjadikan Eropa sebagai bawahannya.

Berbicara kepada majalah Amerika Newsweek pada Sabtu (17/12), Duta Besar Rusia untuk Washington Anatoly Antonov mengatakan bahwa Washington masih terpaku pada sejarah Perang Dingin dan mereka tampaknya perlu terus menegaskan diri melalui persaingan dengan Rusia.

"Strategi Pertahanan Nasional terbaru Pentagon menggambarkan Rusia sebagai ancaman akut terhadap kepentingan AS," kata Antonov.

“Sepertinya 'hantu' Uni Soviet masih menghantui koridor kekuasaan di ibu kota Amerika, dan Perang Dingin belum berakhir sama sekali,” ujarnya.

“Banyak politisi di sini masih berpikir dan bertindak sesuai dengan hukum periode sejarah itu. Mereka percaya bahwa pemulihan prestise internasional Rusia dengan aksesi Vladimir Putin ke kekuasaan di negara kita telah menjadi 'sakit kepala' bagi Washington," lanjut dubes Antonov.

Pernyataan pejabat Rusia itu datang hanya seminggu setelah Pentagon mengumumkan paket senjata baru senilai 275 juta dolar AS untuk Ukraina.


“Dengan konflik di Ukraina, Amerika Serikat berada di posisi yang lebih baik untuk menerapkan 'idee fixe' untuk melemahkan Rusia,” kata Antonov.

“Jauh lebih mudah untuk mengkonsolidasikan masyarakat di Amerika Serikat dan di kubu Barat secara keseluruhan di sekitar citra 'musuh asing yang merusak nilai-nilai dunia demokrasi'," ujarnya.

Pada saat yang sama, katanya, AS dapat menggunakan Rusia untuk membenarkan pengeluaran militernya yang belum pernah terjadi sebelumnya, sekaligus merusak hubungan yang saling menguntungkan antara Rusia dan Eropa, membuat yang terakhir bergantung sepenuhnya pada Washington.

“Sekilas, tampaknya orang Amerika 'menang' di mana-mana,” kata Antonov.

“Namun, semuanya berbeda. Jelas bahwa kita berada di awal perjalanan yang kompleks dan panjang untuk membangun dunia multipolar,” di mana Federasi Rusia menganjurkan agar kepentingan semua peserta diperhitungkan dalam sistem hubungan internasional di masa depan," lanjutnya.

Proposal Rusia, kata Antonov, menemukan semakin banyak pemahaman dan dukungan di berbagai wilayah di planet ini. rmol news logo article

EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA