Hal itu disampaikan lewat Deklarasi Para Pemimpin G20 yang dirilis di akhir KTT G20 di Bali pada Rabu (16/11).
"Sebagian besar anggota (G20) mengutuk keras perang di Ukraina dan menekankan hal itu menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa," begitu isi deklarasi setebal 1.186 halaman itu.
Dikatakan, perang telah menghambat pertumbuhan, meningkatkan inflasi, mengganggu rantai pasokan, meningkatkan kerawanan energi dan pangan, serta meningkatkan risiko stabilitas keuangan.
Di samping itu, deklarasi juga menyebutkan adanya pandangan lain terkait pembahasan situasi dan sanksi terkait perang.
"Menyadari bahwa G20 bukanlah forum untuk menyelesaikan masalah keamanan, kami mengakui bahwa masalah keamanan dapat memiliki konsekuensi yang signifikan terhadap ekonomi global," lanjut deklarasi tersebut.
Dalam hal ini, para pemimpin G20 mendorong diberlakukannya hukum internasional dan sistem multilateral, termasuk prioritas melindungi warga sipil dan infrastruktur dalam konflik bersenjata.
"Penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir tidak dapat diterima," tegas para pemimpin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: