Soal Bom Kotor, Slovenia Konfirmasi Gambar Pembangkit Nuklir yang Digunakan Rusia untuk Tuduh Ukraina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Jumat, 28 Oktober 2022, 13:30 WIB
Soal Bom Kotor, Slovenia Konfirmasi Gambar Pembangkit Nuklir yang Digunakan Rusia untuk Tuduh Ukraina
Postingan gambar dari twitter Rusia yang mengklaim Ukraina mempersiapkan bom kotor/@mfa_russia
rmol news logo Salah satu gambar yang digunakan Rusia untuk menuduh Ukraina menyiapkan 'bom kotor', ternyata merupaka foto lama yang diambil dari detektor asap di Slovenia.

Penasihat Perdana Menteri Slovenia, Dragan Barbutovski, pada Rabu (26/10) telah mengkonfirmasi bahwa Rusia telah menyalahgunakan foto tersebut tanpa izin.

"Foto yang digunakan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia dalam posting Twitter-nya adalah foto ARAO (Badan Pengelolaan Limbah Nuklir Slovenia) dari tahun 2010," ujar Dragon seperti dimuat The Defense Post pada Kamis (27/10).

Menurut ARAO, Slovenia merupakan salah satu negara Uni Eropa dan NATO yang memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir di Krsko, dekat perbatasan dengan Kroasia, dan semua limbah nuklir disimpan dengan aman.

Masih mengutip ARAO, kepala agen Slovenia Sandi Virsek dalam sebuah pernyataan mengatakan jika gambar tersebut telah digunakan ARAO untuk bahan presentasi tenaga profesional kepada umum dan publik.

"Benda-benda di dalam tas itu adalah detektor asap yang biasa digunakan dan tidak mengandung bahan radioaktif apa pun seperti yang Rusia sebuatkan dalam twitternya," tegas Sandi.

Melalui cuitannya pada Senin (24/10),  Letnan Jenderal  Rusia, Igor Kirillov mengklaim Ukraina hampir selesai mengembangkan bom kotor dengan dampak yang sangat berbahaya.

"Menurut informasi yang kami miliki, dua organisasi di Ukraina memiliki instruksi khusus untuk membuat apa yang disebut 'bom kotor'. Pekerjaan ini sedang dalam tahap akhir," cuitnya.

Pernyataan itu diilustrasikan dengan gambar yang menunjukkan dugaan kemampuan Kyiv untuk membuat bom kotor dan tas berisi benda yang diduga limbah nuklir dan bahan radioaktif.  rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA