Perusahaan jalan raya dan tol milik Slovenia, DARS, mengumumkan jika aturan pembatasan penerangan tersebut telah dimulai sejak Kamis (27/10).
"Di bagian jalan raya dan jalan tol negara, DARS mulai hari ini akan mematikan penerangan jalan untuk sementara," ungkap perusahaan itu seperti dimuat
Xinhua.
DARS mengatakan jika bagian dari jalan raya dan jalan bebas hambatan seperti terowongan, perpecahan jalan, persimpangan dan titik istirahat akan terus diterangi, tetapi pada tingkat yang lebih rendah.
Pemerintah Slovenia menilai langkah ini sangat penting karena mampu menghemat 2.000 megawatt jam listrik per tahun, yang setara dengan konsumsi tahunan rata-rata 600 rumah tangga.
Kebijakan tersebut diambil sejak bulan lalu, ketika Parlemen Slovenia mengesahkan undang-undang yang mengatur pengurangan alat pemanasan di lembaga-lembaga publik, dan mematikan penerangan di ruang publik jika perlu.
Meskipun telah melakukan serangkaian upaya penghematan, ternyata Slovenia belum mengalami pengurangan listrik karena krisis energi.
Pemerintah telah meringankan beban kenaikan harga energi pada penduduk dengan memberlakukan batas harga satu tahun untuk rumah tangga dan usaha kecil.
Bulan depan Slovenia juga berencana memperkenalkan skema untuk membantu perusahaan menengah dan besar mengatasi krisis energi.
Walaupun Slovenia berhasil mempertahankan stabilitas energinya, namun pembatasan harga energi yang lebih tinggi tahun ini mendorong inflasi Slovenia ke level tertinggi dalam lebih dari 20 tahun.
Inflasi mencapai 10 persen pada September 22, naik dari 2,7 persen dari September 2021.
BERITA TERKAIT: