Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pertemuan Tatap Muka Pertama Pejabat AS dengan Taliban, Pengamat: Amerika Punya Pesan Khusus

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/abdul-mansoor-hassan-zada-1'>ABDUL MANSOOR HASSAN ZADA</a>
LAPORAN: ABDUL MANSOOR HASSAN ZADA
  • Senin, 10 Oktober 2022, 07:19 WIB
Pertemuan Tatap Muka Pertama Pejabat AS dengan Taliban, Pengamat: Amerika Punya Pesan Khusus
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pejabat tinggi pemerintahan Biden mengadakan pertemuan langsung dengan Taliban pada Sabtu (8/10). Saluran berita CNN, mengutip dua pejabat Amerika, melaporkan bahwa pejabat senior Taliban, termasuk Kepala Departemen Intelijen Abdul Haq Vathiq, berpartisipasi dalam pertemuan dengan para pejabat Amerika.

Ini adalah  pertemuan puncak pertama sejak Amerika Serikat dituding membunuh pemimpin al Qaeda Ayman al Zawahiri dalam serangan rudal di tempat persembunyiannya di Kabul.

Pertemuan berlangsung saat Taliban menghadapi tantangan dari aktivitas lanjutan Daesh di Afghanistan, sebuah kelompok yang sebagian besar menargetkan minoritas agama, terutama Syiah Afghanistan, Hindu, dan Sikh.

Baru-baru ini, pada tanggal 30 September, lebih dari 50 siswa, kebanyakan dari mereka adalah gadis remaja, tewas dalam serangan bunuh diri di pusat pendidikan Kaj di Hazara dan barat Kabul yang berpenduduk Syiah. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.

Beth Sanner, mantan wakil kepala Organisasi Intelijen Nasional AS, mengatakan delegasi Amerika mungkin memiliki "pesan yang menentukan", bahwa AS akan melakukan lebih banyak serangan seperti serangan terhadap Zawahiri, "jika kita mengetahui bahwa al-Qaeda di Afghanistan  mendukung operasi yang mengancam AS atau sekutunya."

Mengenai ancaman kelompok ISIS, Sanner mengatakan kepada CNN bahwa ISIS cabang Khorasan saat ini merupakan ancaman internal bagi Taliban dan integrasi agama di Afghanistan, mengingat bahwa ISIS menargetkan Syiah.

Ada beberapa kekhawatiran yang dapat dipahami bahwa ISIS-K pada akhirnya dapat mengalihkan pandangannya pada plot eksternal, katanya.

"Jika ISIS dapat dikendalikan, kelompok itu pada akhirnya dapat beralih ke rencana (untuk melakukan serangan) di luar Afghanistan," ujar Sanner. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA