Jurubicara Kremlin Dmitry Peskov pada Kamis (6/10) telah diberitahu saluran diplomatiknya bahwa tidak ada rencana dari Swedia dan Denmark untuk mengundang Moskow bergabung dalam proses investigasi Nord Stream.
"Kami diberitahu melalui saluran diplomatik bahwa sampai sekarang, tidak ada rencana yang meminta pihak Rusia untuk bergabung dalam penyelidikan. Hasil penyelidikan itu tidak akan mungkin objektif jika tanpa partisipasi Rusia," ujarnya, seperti dimuat
Reuters.
Secara terpisah, jurubicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan Moskow akan menuntut penyelidikan yang komprehensif dan terbuka, serta harus melibatkan pejabat Rusia dan Gazprom.
"Tidak mengizinkan pemilik untuk menyelidiki berarti ada sesuatu yang disembunyikan darinya," tekan Zakharova.
Sementara itu, pada Selasa (4/10), Menteri Pertahanan Swedia Peter Hultqvist mengatakan saat ini area kebocoran gas Nord Stream telah diinvestigasi di TKP masing-masing negara secara terpisah.
"Swedia akan menyelidiki di TKP-nya dan Denmark juga begitu. Kami biasanya tidak melibatkan kekuatan asing dalam penyelidikan kriminal kami. Itu pendekatan dasarnya. Ini bukan sesuatu yang harus didiskusikan," kata Hultqvist
Eropa sedang menyelidiki apa yang menyebabkan tiga pipa di jaringan Nord Stream meledak di dekat perairan ZEE Swedia dan Denmark.
Insiden tersebut dicurigai merupakan tindak sabotase yang disengaja. Sebagai pemilik, Rusia langsung menuduh AS telah meledakkan pipanya dengan dasar Washington akan mendapat keuntungan dari penjualan gas cair (LNG).
Pekan ini, operator Nord Stream juga melaporkan tidak dapat memeriksa bagian yang rusak karena pembatasan yang diberlakukan oleh otoritas Denmark dan Swedia yang menutup area kebocoran karena berada di wilayah teritorial mereka.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: