Juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov pada Kamisn (22/9) dalam pernyataannya mengatakan, "Ini bohong!"
Kepada
TASS, ia menambahkan bahwa media salah mengutip pengumuman Presiden Vladimir.
Pada Rabu (21/9), Putin mengumumkan rencana mobilisasi parsial dan menandatangani dekrit sepuluh poin.
Paragraf ketujuh dari dekrit itu, yang dimaksudkan untuk penggunaan internal, menyatakan bahwa sekitar 300.000 orang dapat direkrut menjadi tentara.
Paragraf ketujuh itu belum diterbitkan secara resmi. Dalam dokumen itu sendiri, itu ditandai sebagai "hanya untuk penggunaan resmi."
Namun, media Rusia Novaya Gazeta dalam laporannya dengan mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, menulis, "Mereka mengubah angka itu beberapa kali dan akhirnya menetapkan satu juta," kata sumber itu.
Peskov menyebut laporan itu "bohong", tetapi tidak memerinci isi dari paragraf ketujuh dekrit tersebut. Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dalam pernyataannya pada Kamis menyebutkan bahwa rancangan target hanya 300.000.
Pengumuman 'mobilisasi parsial' Putin disambut dengan gelombang protes di seluruh kota-kota Rusia pada Rabu. Lebih dari 1.400 penangkapan dilakukan.
'Mobilisasi parsial' juga memicu para pria usia pertempuran untuk melarikan diri dari wajib militer. Mereka berusaha untuk keluar dari Rusia dengan bersedia membayar harga tinggi untuk penerbangan.
Rusia telah menderita kerugian besar pasukan di Ukraina selama perang, yang dimulai pada akhir Februari. Pentagon pada bulan Agustus mengatakan AS memperkirakan militer Rusia telah melihat hingga 80.000 korban dalam perang sejauh ini.
BERITA TERKAIT: