"Rusia menargetkan dan membunuh warga sipil tak berdosa. Menarik kembali perbatasan (krimes dan donbas) dengan paksa. Merampas kedaulatan rakyat. Ini bertentangan dengan prinsip-prinsip inti yang diabadikan dalam Piagam PBB," kata Von der Leyen, seperti dikutip dari
Hindustimes.
Ia juga mengisahkan pengalamannya saat mengujungi Bucha, kota yang menjadi viral sebagai lokasi pembunuhan massal.
“Gambar-gambar yang berasal dari serangan Rusia di Ukraina telah mengejutkan dunia. Dua minggu lalu, saya mengunjungi Bucha-pinggiran Kiev yang dihancurkan oleh pasukan Rusia saat mereka mundur dari utara Ukraina,†tambahnya.
Agresi Rusia yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan terhadap Ukraina akan menjadi kegagalan strategis. Ia menegaskan bahwa UE akan melakukan semua untuk membantu Ukraina memperjuangkan kebebasannya.
Kunjungan dua hari Vor de Leyen ke India dimulai pada Minggu (24/4). Saat bertemu dengan Perdana Menteri Narendra Modi, kedua membahasa situasi terkini di Ukraina, juga membahas hubungan ekonomi dan budaya.
BERITA TERKAIT: