Scholz mengatakan Putin bertanggung jawab atas tewasnya ribuan warga sipil selama melakukan agresi militer melawan Ukraina.
"Invasi Rusia ke Ukraina tetap merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional," kata Scholz kepada wartawan setelah pembicaraan virtual dengan para pemimpin Barat mengenai konflik tersebut, seperti dikutip dari AFP, Rabu (20/4).
"Pembunuhan ribuan warga sipil seperti yang telah kita lihat adalah kejahatan perang yang menjadi tanggung jawab presiden Rusia,†katanya, seraya mengungkapkan ia dan warga Jerman bisa merasakan kesedihan mendalam yang menimpa orang-orang yang ditinggalkan anggota keluarganya.
Scholz, yang menghadapi tekanan yang meningkat di dalam negeri untuk mengizinkan pengiriman senjata berat ke Ukraina, mengatakan "fase baru" telah dimulai dalam konflik Rusia-Ukraina di mana Rusia mulai menyasar Ukraina timur.
Namun, meskipun berulang kali ditekan oleh wartawan tentang pertanyaan pengiriman tank, jet tempur atau senjata berat lainnya, Scholz menjawab dengan tidak jelas.
Dia hanya menegaskan kembali bahwa NATO tidak akan terlibat dalam konflik, tetapi mengatakan sekutu Barat bersatu dalam tekad mereka untuk mendukung Ukraina. Scholz menegaskan bahwa Rusia tidak boleh menang.
Jerman telah mengirimkan senjata anti-tank, rudal permukaan-ke-udara, amunisi dan senjata pertahanan lainnya ke Ukraina.
Pemerintah Scholz juga telah menjanjikan lebih dari satu miliar euro dalam bantuan keuangan untuk Ukraina sehingga pemerintah di Kyiv dapat membeli senjata yang dibutuhkan untuk melawan.
Namun Scholz mengatakan Jerman tidak akan "berjalan sendiri" dalam hal senjata, dan bahwa setiap keputusan akan dibuat dengan kerja sama yang erat dengan teman dan sekutu.
BERITA TERKAIT: