Beberapa hari setelah luncurkan Hwasong-17, Kim Jong Un mengatakan negaranya berencana untuk mengembangkan peralatan perang yang lebih kuat dan sempurna.
Pernyataan Kim yang diterbitkan oleh Kantor Berita Pusat Korea,
KCNA, pada Senin (28/3), menunjukkan Korea Utara mungkin melakukan peluncuran lanjut atau bahkan menguji perangkat nuklir mutakhirnya.
“Hanya dengan kekuatan militer dan kemampuan penyerangan yang luar biasa, seseorang dapat mencegah perang, menjamin keamanan negara dan menahan dan mengendalikan semua ancaman dan pemerasan oleh imperialis,†ujar Kim seperti dikutip
KCNA.
Kim mengatakan Korea Utara akan mengembangkan "sarana serangan yang lebih kuat" dan mengharapkan negaranya untuk "lebih giat menyempurnakan pencegahan perang nuklir".
Pekan lalu, tepatnya Kamis (24/3), Kim Jong Un memimpin uji coba rudal ke-12 tahun ini, meluncurkan Hwasong-17 yang baru dikembangkan. Menurut para analis, rudal itu berpotensi dapat mengirimkan hulu ledak nuklir di mana saja di Amerika Serikat.
Menurut Korut, Hwasong-17 itu mampu terbang ke ketinggian maksimum 6.248 km dan menempuh jarak 1.090 km selama penerbangan 67 menit sebelum mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.
Para pakar nuklir internasional mengatakan jika rudal ditembakkan pada lintasan standar, lebih datar dari sudut uji yang curam, ia bisa terbang sejauh 15.000 km , cukup untuk mencapai mana saja di daratan AS dan sekitarnya.
Hwasong-17 sendiri adalah ICBM Korut yang diduga pakar internasional yang terbesar di dunia. Ukurannya menunjukkan bahwa rudal itu dimaksudkan untuk membawa beberapa hulu ledak nuklir.
Tidak sekadar melakukan peluncuran rudal, Kim juga membuat film bergaya Hollywood terkait peluncuran Hwasong-17. Video itu disiarkan di saluran televisi negara pada Sabtu (26/3), dan dikutip oleh banyak media mainstream.
Selama sesi foto dan shooting dengan para ilmuwan dan orang lain yang terlibat dalam tes Hwasong-17, Kim menyatakan tekad untuk membangun persenjataan di negara itu untuk mengatasi ancaman apa pun.
Kemudian pada Senin (28/3), Korea Selatan mengulangi penilaian sebelumnya bahwa ada tanda-tanda bahwa Korut sedang memulihkan terowongan yang sebelumnya dihancurkan di lokasi pengujian nuklir bawah tanahnya.
Lee Jong-joo, juru bicara Kementerian Unifikasi Seoul, mengatakan bahwa uji coba nuklir oleh Korea Utara akan menimbulkan "ancaman serius" bagi keamanan internasional dan menyerukan Korut untuk segera menghentikan tindakan itu dan kembali ke pembicaraan non-profilerasi.
BERITA TERKAIT: