Parlemen Pakistan akan melakukan sidang pada hari ini Jumat (25/3) untuk memulai proses mosi tidak percaya terhadap Imran Khan. Butuh beberapa hari sebelum pemungutan suara yang sebenarnya untuk memutuskan apakah Khan akan dicopot atau tidak.
Partai-partai oposisi mengajukan mosi mereka bulan ini, dengan mengatakan mantan bintang kriket itu telah kehilangan mayoritas parlemennya. Menyusul pembelotan sekitar 20 legislator partainya yang meminta Khan untuk mundur.
"Saya tidak akan mengundurkan diri, apapun yang terjadi," ujar Khan dalam sebuah pernyataan pada Rabu malam (23/3), seperti dikutip
Al-Jazeera.
Ia mengatakan, tidak akan menyerah tanpa perlawanan dan mempertanyakan mengapa ia harus berhenti di bawah tekanan dari ‘penjahat politik’.
Seiring dengan pembelotan dari legislator partainya, beberapa mitra koalisi Khan telah menyarankan mereka untuk bergabung dengan oposisi.
Hilangnya dukungan legislator dari partainya, membuat Khan kekurangan minimal 172 suara untuk mayoritas sederhana di parlemen yang ia butuhkan untuk mempertahankan jabatannya.
Partai-partai oposisi telah mengumumkan bahwa mereka akan berkumpul untuk mendukung mosi tidak percaya.
Oposisi mengaku kini menguasai 163 kursi di majelis rendah tetapi dapat mencapai mayoritas sederhana, jika sebagian besar pembelot bergabung dengan barisannya dalam mosi tidak percaya.
Pemilihan umum Pakistan berikutnya dijadwalkan pada akhir 2023, tetapi Mendagri Pakistan, Sheikh Rasheed Ahmad menyarankan pemilihan diadakan lebih awal untuk meredakan konfrontasi yang menghantui politik Pakistan.
Dalam sejarah, tidak ada Perdana Menteri Pakistan yang pernah menyelesaikan masa jabatan lima tahun penuh.
BERITA TERKAIT: