Dalam pidatonya di sidang Dewan Keamanan PBB pada Selasa (22/2) ia mengkritik dan menyatakan keprihatinan atas keputusan kontroversial Rusia.
"Kenya menyatakan keprihatinan dan penentangannya yang kuat terhadap pengakuan Donetsk dan Luhansk sebagai negara merdeka," kata Kimani, seperti dikutip dari
AFP, Rabu (23/2).
"Kami lebih lanjut mengutuk keras tren dalam beberapa dekade terakhir negara-negara kuat, termasuk anggota Dewan Keamanan ini, melanggar hukum internasional dengan sedikit perhatian," lanjutnya.
Kimani bahkan mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin menolak diplomasi demi kekuatan militer, yang telah menempatkan norma internasional multilateralisme "di ranjang kematiannya."
"Multilateralisme berada di ranjang kematiannya malam ini. Telah diserang hari ini seperti yang telah dilakukan oleh negara-negara kuat lainnya di masa lalu," ujarnya.
Di akhir pidatonya Kimani mengajak seluruh anggota PBB untuk mendukung multilateralisme, seraya menyatakan dukungan Kenya atas kedaulatan Ukraina.
"Izinkan saya menyimpulkan, Tuan Presiden, dengan menegaskan kembali rasa hormat Kenya terhadap integritas wilayah Ukraina di dalam perbatasannya yang diakui secara internasional," ujar Kimani.
BERITA TERKAIT: