Kenya Kecam Langkah Rusia, Sebut Vladimir Putin Tempatkan Multilateralisme di "Ranjang Kematian"

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 23 Februari 2022, 14:42 WIB
Kenya Kecam Langkah Rusia, Sebut Vladimir Putin Tempatkan Multilateralisme di "Ranjang Kematian"
Duta Besar Kenya untuk PBB Martin Kimani/Net
rmol news logo Langkah Rusia untuk mengakui wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai negara merdeka mendapat teguran keras dari Duta Besar Kenya untuk PBB Martin Kimani.

Dalam pidatonya di sidang Dewan Keamanan PBB pada Selasa (22/2) ia mengkritik dan menyatakan keprihatinan atas keputusan kontroversial Rusia.

"Kenya menyatakan keprihatinan dan penentangannya yang kuat terhadap pengakuan Donetsk dan Luhansk sebagai negara merdeka," kata Kimani, seperti dikutip dari AFP, Rabu (23/2).

"Kami lebih lanjut mengutuk keras tren dalam beberapa dekade terakhir negara-negara kuat, termasuk anggota Dewan Keamanan ini, melanggar hukum internasional dengan sedikit perhatian," lanjutnya.

Kimani bahkan mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin menolak diplomasi demi kekuatan militer, yang telah menempatkan norma internasional multilateralisme "di ranjang kematiannya."

"Multilateralisme berada di ranjang kematiannya malam ini. Telah diserang hari ini seperti yang telah dilakukan oleh negara-negara kuat lainnya di masa lalu," ujarnya.

Di akhir pidatonya Kimani mengajak seluruh anggota PBB untuk mendukung multilateralisme, seraya menyatakan dukungan Kenya atas kedaulatan Ukraina.

"Izinkan saya menyimpulkan, Tuan Presiden, dengan menegaskan kembali rasa hormat Kenya terhadap integritas wilayah Ukraina di dalam perbatasannya yang diakui secara internasional," ujar Kimani. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA