AFP melaporkan, harga logam industri menjadi 24.610 dolar AS per ton, level tertinggi sejak 2011, dalam transaksi Senin pagi di London Metal Exchange.
Broker Marex Al Munro mengatakan nikel mendapat keuntungan dari adanya ancaman terhadap produksi Rusia di pasar yang sudah ketat dengan permintaan naik karena ekonomi dibuka kembali setelah terjadi penguncian selama pandemi.
Harga logam industri, bahan baku utama dalam pembuatan baja tahan karat, telah melonjak hampir 20 persen sejak awal tahun.
"Krisis Ukraina terus menggantungkan harga logam," kata analis Commerzbank Daniel Briesemann.
Namun, dia mengingatkan kenaikan harga aluminium dan paladium tidak sebesar nikel.
Rusia adalah salah satu produsen nikel terbesar di dunia, serta aluminium dan paladium.
"Pasar nikel tampaknya masih sangat ketat dengan stok turun," kata Briesemann.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: