Hal itu disampaikan Danilov dalam sebuah wawancara bersama The Associated Press pada Senin (31/1). Dia mengatakan bahwa Ukraina membutuhkan lebih banyak dukungan dari sekutu, dan memperingatkan bahwa invasi sudah dekat.
Danilov mengatakan bahwa meskipun saat ini Rusia memiliki ribuan tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina, pasukan yang diperlukan untuk invasi skala penuh sudah pasti akan jauh lebih besar, dan itu akan terlihat selama beberapa hari menjelang aksi militer signifikan dari Rusia.
"Periode persiapan yang akan diperhatikan oleh seluruh dunia bisa memakan waktu tiga hingga tujuh hari," kata Danilov kepada AP.
"Kami belum melihatnya. Kami jelas memahami apa yang terjadi, dan kami dengan tenang mempersiapkannya," ujarnya.
Dia juga menentang penegakan perjanjian 2015 antara Rusia dan Ukraina, yang ditengahi oleh Prancis dan Jerman, yang dia katakan akan memaksa Ukraina untuk membuat konsesi ke Rusia mengenai pertempuran yang telah terjadi selama beberapa tahun terakhir di Ukraina timur.
Danilov mengatakan hanya sedikit orang Ukraina yang setuju dengan kesepakatan itu, dan pemerintah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah menyerukan agar kesepakatan itu diubah.
"Jika mereka bersikeras untuk memenuhi perjanjian Minsk sebagaimana adanya, itu akan sangat berbahaya bagi negara kita," kata Danilov.
"Jika masyarakat tidak menerima perjanjian itu, itu bisa menyebabkan situasi internal yang sangat sulit, dan Rusia mengandalkan itu," lanjutnya.
BERITA TERKAIT: