Pembatalan itu disampaikan oleh pihak Airbus pada Jumat (21/1). Langkah ini meningkatkan perselisihan hukum antara kedua perusahaan atas perkara cat pada pesawat pesawat jenis A350 yang baru saja dikirim.
Pada bulan Desember lalu, Airbus dibawa ke pengadilan oleh Qatar Airways di London, menyusul serangkaian dugaan masalah dengan pesawat Airbus A350.
Maskapai ini mengeluhkan cat pada Airbus A350 yang baru saja dikirim retak dan terkelupas. Pihak maskapai memperlihatkan jalinan tembaga yang digunakan untuk melindungi pesawat dari sambaran petir.
Sebelumnya pihak Qatar Airways menyebut bahwa ada 21 pesawat A350 yang memiliki masalah itu. Namun tidak lama setelah itu, jumlah pesawat yang bermasalah dilipatgandakan menjadi 53.
Karena perkara itu, sebagaimana dikabarkan
Al Jazeera, Qatar Airways meminta kompensasi lebih dari 600 juta dolar AS dari Airbus, karena menilai bahwa masalah cat adalah risiko keselamatan.
Kini, menanggapi langkah terbaru Airbus yang membatalkan kontrak terbaru, pihak Qatar Airways menyebut keputusan itu adalah masalah penyesalan dan frustrasi yang cukup besar.
BERITA TERKAIT: