Lukashenko: Berhentilah Mengganggu Rusia dan Belarusia, atau Ini akan Berakhir dengan Tidak Indah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 22 Januari 2022, 08:14 WIB
Lukashenko: Berhentilah Mengganggu Rusia dan Belarusia, atau Ini akan Berakhir dengan Tidak Indah
Presiden Belarusia Aleksander Lukashenko/Net
rmol news logo Sama halnya dengan Rusia, Belarusia tidak pernah menginginkan pertikaian. Namun begitu, keduanya merasa perlu untuk membangun sistem keamanan untuk melindungi negara dan rakyatnya. Sayangnya, negara-negara Barat kerap melemparkan klaim terbalik, yang menyebut Rusia dan Belarusia sebagai pencipta konflik.

Berusaha melindungi diri tentu berbeda dengan 'melakukan invasi ke negara-negara tetangga'.

Presiden Belarusia Aleksander Lukashenko dalam pidatonya di televisi mengatakan bahwa sebaiknya negara-negara Barat tidak menyerang Negara Serikat dengan klaim yang tidak berdasar.
“Kami tidak menginginkan perang. Baik kami, maupun Rusia. Tetapi kami membangun keamanan kami untuk melindungi diri kami sendiri. Mereka terus-menerus menusuk kami, mereka juga mengerahkan pasukan mereka melawan kami, mengancam kami," kata Lukashenko, seperti dikuip dari TASS.

Ia menambahkan, bisa saja Rusia dan Belarusia membalas dengan memukul lebih keras terhadap mereka yang terus mengganggu. Namun, tentu saja itu tidak baik. Apalagi ia yakin bahwa negara-negara Barat tidak mungkin bisa mengalahkan Rusia.

"Ini bukan ancaman, hanya peringatan," tekannya.

Lukashenko kemudian memaparkan bahwa orang-orang Belarusia dan Rusia adalah tipe yang tidak dapat dikalahkan baik dari segi semangat maupun wilayah, "dari Brest (kota di Belarusia) hingga Vladivostok (kota di Rusia)."

Ia memastikan banyak pihak yang mencoba menyerang Rusia dan Belarusia dengan senjata dan sanksi tetapi berakhir dengan kegagalan, sementara Moskow dan Minsk tidak pernah mencampuri urusan dalam negeri orang lain.

"Kami memiliki cukup tanah. Tuhan membantu kami menjaga dan mengembangkannya. Ini adalah tujuan kami. Tapi saya ulangi, jika seseorang menginjaknya, itu tidak akan indah," tegasnya.

Dia mengakui bahwa dia tidak pernah membayangkan bahwa dia akan perlu membangun pertahanan melawan bangsanya sendiri suatu hari nanti.

“Untuk membangun pagar tidak sederhana, tetapi sistem keamanan paling mahal ada di perbatasan selatan,” jelasnya.

Ia tidak akan lupa perang besar tujuh puluh tahun lalu. Ia pun menegaskan lagi mengapa Minsk dan Moskow tidak menginginkan perang, "karena itu akan berdampak besar bagi banyak orang." rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA