Varian Omicron merupakan varian baru virus corona baru yang muncul pada akhir tahun 2021 lalu dan dengan cepat menular dengan cepat ke banyak negara dan wilayah di dunia. Varian ini sangat mudah menular dan hal itu memaksa pemerintah banyak negara untuk menerapkan langkah-langkah pembatasan baru. Tidak sedikit negara yang juga meluncurkan kampanye suntukan
booster atau penguat vaksin Covid-19.
Namun WHO pada awal pekan ini memperingatkan bahwa pemberian
booster bukanlah strategi yang layak untuk melawan varian yang muncul.
Direktur regional WHO untuk Eropa Hans Kluge menggambarkan situasi di Eropa sebagai "gelombang pasang baru yang menyapu dari barat ke timur".
Ia merujuk data Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) yang memperkirakan bahwa lebih dari 50 persen populasi di wilayah tersebut akan terinfeksi Omicron dalam enam hingga delapan minggu ke depan.
Di sisi lain, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan melambat pada 2022 karena Omicron berisiko memperburuk kekurangan tenaga kerja dan rantai pasokan.
Dalam laporan Prospek Ekonomi Global terbaru, Bank Dunia memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini menjadi 4,1 persen setelah rebound 5,5 persen tahun lalu.
Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan bahwa pandemi dapat meninggalkan bekas luka permanen pada pembangunan karena indikator kemiskinan, nutrisi dan kesehatan bergerak ke arah yang salah.
BERITA TERKAIT: