Komite Keamanan Nasional negara itu telah mengirimkan protesnya kepada pemerintah Kazakhstan, bahwa tuduhan terorisme terhadap warga tersebut tidak disertai bukti kuat dan sangat berlebihan. Dalam catatan itu, Kirgistan juga menuntut untuk memberikan akses konsuler kepada tahanan.
"Kami telah mengirim catatan ke Kazakhstan dan semua data tentang kasus ini. Ini adalah tuduhan tidak berdasar dan tidak layak,' ujar Komite Keamanan Nasional Kirgistan, Kamchybek Tashiev, dalam pernyataannya pada Minggu (9/1), seperti dikutip dari
AFP.Ia menambahkan bahwa tuduhan terorisme oleh lembaga penegak hukum Kazakh itu tidak dapat dibenarkan. Tertuduh, yang merupakan seorang musisi jazz terkenal Kirgistan berada di tempat yang salah pada waktu yang salah.
Kementerian Dalam Negeri Kyrgyzstan, menjelaskan bahwa Vikram Ruzakhunov sering melakukan tur di Almaty. Dia diundang untuk konser di Almaty pada Tahun Baru, dan terbang ke republik tetangga itu pada 2 Januari, bertepatan dengan meletuskan aksi protes.
Media Kazakh menampilkan rekaman video di mana Ruzakhunov mengaku ikut serta dalam kerusuhan di Almaty, dengan wajahnya yang lebam.
Penahanan musisi jazz tersebut memicu reaksi negatif di media sosial Kirgizstan. Netizen berteriak meminta agar dunia internasional menghentikan bantuan kemanusiaan untuk Kazakhstan.
Berbeda dengan Tashiev, Presiden Kirgistan Sadyr Zhaparov mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan beberapa warga negaranya ikut berpartisipasi dalam kerusuhan massal di Kazakhstan.
"Banyak warga kami bekerja di Kazakhstan. Mungkin beberapa dari mereka berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa," tulisnya di halaman Facebook, pada Minggu.
Para pemrotes melakukan aksi atas penangkapan Vikram di depan Kedutaan Besar Kazakh di Bishkek pada Minggu (9/1).
BERITA TERKAIT: