Dinamika perkembangan politik dan keamanan di negara itu masih terus terjadi hingga saat ini. Dunia seakan menanti bagaimana pemerintahan Afghanistan akan berjalan setelah perebutan kekuasaan oleh Taliban.
Di tengah situasi tersebut, apa peran yang bisa Indonesia ambil?
Diplomat top yang bertugas sebagai Dutabesar RI untuk Austria dan PBB Dr. Darmansjah Djumala, M.A. dalam program diskusi virtual RMOL World View bertajuk
"76 Tahun Merdeka, Apa Kabar Diplomasi RI?" yang diselenggarakan oleh
Kantor Berita Politik RMOL pada Rabu sore (18/8), menjelaskan bahwa Indonesia memiliki modal diplomasi yang kuat karena memiliki hubungan yang baik dengan Afghanistan.
"Beberapa tahun lalu (Presiden Afghanistan) Ashraf Ghani dan (mantan Presiden Afghanistan) Hamid Karzai pernah berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan presiden Indonesia. Mereka menyatakan kekagumannya terhadap Indonesia," ujar Dubes Djumala.
Mereka kagum atas persatuan Indonesia meskipun terdiri dari beragam suku, etnis dan agama. Sementara Afghanistan yang memiliki 41 suku, kerap kali berseteru.
"Ini bisa kita kasih tahu ke Afghanistan,
exchange experiences about how to unify nation. Karena kita punya ideologi yang merangkul semua, yaitu ideologi Pancasila," jelas Dubes Djumala.
"Jadi kita harus dengan bangga menyebut kepada Afghanistan bahwa mengapa kita bisa bersatu,
until now adalah karena kita mampu
to embrace semua nilai yang bisa
acceptable to all nation, yaitu Pancasila," sambungnya.
Di sisi lain, jelas Dubes Djumala, jika sedikit menengok ke belakang, Indonesia juga memiliki komunikasi yang baik dengan Taliban.
"Kalau bisa diingat, Taliban pernah berkunjung ke Indonesia dan diterima oleh Pak Jusuf Kalla. Itu juga menurut saya adalah suatu modal diplomasi yang baik," ujar Dubes Djumala yang baru-baru ini merilis buku berjudul
"Diplomasi Membumi: Narasi Cita Diplomat Indonesia" itu.
"Kita bisa menceritkan kepada mereka (Taliban)
best practice dan
experiences dari Indonesia, bahwa untuk menyatukan beragam mazhab, berbagai sekte, aliran agama even dalam Islam itu sendiri, kita punya ideologi yaitu Pancasila yang toleran, moderat dan merangkul segala segmen masyarakat," tandasnya.
BERITA TERKAIT: