Sementara tahun lalu, dia mengatakan bahwa orang yang dieksekusi di Iran jumlahnya lebih banyak, mencapai setidaknya 267 orang, termasuk sembilan wanita.
"Lebih dari 80 pelanggar anak berada di hukuman mati, dengan setidaknya empat orang berisiko dieksekusi dalam waktu dekat," katanya saat berbicara pada sesi Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa di mana dia mempresentasikan laporan tentang hak asasi manusia di Iran, pada Selasa (22/6) waktu setempat.
"Sekretaris Jenderal terus sangat prihatin dengan meluasnya penggunaan hukuman mati dan penerapan sewenang-wenang untuk berbagai tindakan yang menurut hukum internasional bukan merupakan 'kejahatan paling serius'," katanya seperti dikutip dari
AFP, Rabu (23/6).
"Hukuman mati sering dijatuhkan berdasarkan pengakuan paksa yang diambil melalui penyiksaan atau setelah pelanggaran serius terhadap hak atas pengadilan yang adil," tambahnya.
Laporan tersebut juga menemukan bahwa para tahanan menjadi sasaran penganiayaan dan intimidasi, serta penggunaan sel isolasi yang diperpanjang sebagai hukuman dan untuk mencegah penyebaran informasi ke dunia luar.
"Para pengunjuk rasa, pembela hak asasi manusia, pengacara, jurnalis, dan aktor masyarakat sipil terus menjadi sasaran intimidasi, penahanan sewenang-wenang dan penuntutan pidana, termasuk hukuman mati," katanya.
BERITA TERKAIT: