CEO Rural Aid John Warlters mengatakan wabah tikus yang diperkirakan telah merugikan petani gandum NSW lebih dari 1 miliar dolar Australia di tengah kerusakan tanaman musim dingin itu adalah mimpi buruk bagi para petani.
"Wabah tikus yang sedang berlangsung melumpuhkan keuangan petani dan mendatangkan malapetaka dengan kesehatan mental dan fisik mereka," kata Warlters, seperti dikutip dari
9News, Senin (21/6).
Warlters mengatakan, para petani telah melaporkan bahwa gudang jerami mereka hancur, mesin dikunyah dan tanaman mereka juga rusak akibat serangan tikus-tikus tersebut.
"Tapi bisa dibilang bagian paling mengerikan dari wabah ini adalah kerusakan yang disebabkan oleh hewan pengerat ini di dalam rumah petani," katanya.
"Tikus telah merayap ke setiap celah di setiap lemari. Tidak ada sudut rumah yang tidak bisa mereka temukan. Petani dan keluarga mereka tidak bisa mendapatkan tidur malam yang layak tanpa tikus mengunyah jari kaki dan berlari melintasi tempat tidur," ungkap Warlters.
Dukungan baru datang ketika cuaca yang lebih dingin tampaknya membawa setidaknya beberapa kelegaan bagi mereka yang terkena wabah tikus.
Perangkap tikus di Parkes, di NSW Central West, menunjukkan bahwa sebagian besar tikus telah berhenti berkembang biak di musim dingin.
Namun, pakar tikus terkemuka dan peneliti CSIRO Steve Henry mengatakan petani perlu tetap waspada karena masih terlalu dini untuk mengatakan apakah populasi hewan pengerat akan meledak lagi di musim semi.
"Di tengah jeda yang sangat dibutuhkan, para petani akan mencari cara untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada rumah mereka," kata Warlters.
"Jumlah tikus tampaknya menurun berkat perangkap, umpan dan cuaca dingin, yang berarti para petani sekarang mulai berpikir untuk merenovasi rumah mereka," katanya.
Bantuan Pedesaan juga telah memfasilitasi penurunan jerami di daerah yang terkena dampak.
Akhir pekan ini, satu putaran truk jerami akan tiba di Narromine, mengirimkan pakan ternak yang sangat dibutuhkan kepada puluhan petani.
BERITA TERKAIT: