Peristiwa bermula ketika jet tempur Belarusia mencegat sebuah pesawat penumpang Ryanair yang terbang dari Yunani, dan memaksanya mendarat di Minsk pada Minggu (23/5), dan mengklaim ada bom di dalamnya.
Tidak ada yang ditemukan. Namun, polisi kemudian menahan seorang jurnalis oposisi Roman Protasevich ketika pesawat itu mendarat di ibu kota Belarusia, Minsk.
Otoritas Belarusia mengklaim bahwa mereka telah menerima ancaman dari tersangka operasi Hamas untuk membom pesawat tersebut atas serangan Israel di Jalur Gaza.
"Tuduhan Kementerian Transportasi Belarusia tidak berdasar dan tidak masuk akal," kata pemimpin senior Hamas Mousa Abu Marzouk di Twitter, seperti dikutip dari
Anadolu Agency, Selasa (25/5).
“Sejak Hamas berdiri, pertempuran kami hanya ditujukan untuk pendudukan Israel,†tegasnya.
Peristiwa itu telah memicu kemarahan di Barat di tengah seruan untuk menjatuhkan sanksi pada Belarusia.
Para pemimpin Uni Eropa (UE) juga akan membahas tanggapan mereka terhadap apa yang disebut eksekutif blok itu sebagai 'pembajakan'.
BERITA TERKAIT: