Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut pemerintahan Joe Biden berusaha untuk mengulur-ulur waktu dan gagal memanfaatkan kesempatan untuk kembali ke kesepakatan nuklir.
"Orang Amerika tidak dapat memahami itu dan gagal memanfaatkan kesempatan emas ini," kata Rouhani pada Kamis (1/4), seperti dikutip
Sputnik.
"Mereka telah berlarut-larut, dan kami telah menerima pesan dan berita, yang menunjukkan pemerintahan baru (AS) ini jauh dari kenyataan tentang Iran," tambah Rouhani.
Meski menjadi satu-satunya yang memikul beban kesepakatan, Rouhani melanjutkan, Iran akan bersedia melanjutkan kepatuhan JCPOA 2015, selama Washington berkomitmen pada janjinya di bawah perjanjian untuk mencabut sanksi.
AS, di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump telah keluar dari JCPOA pada 2018 karena menganggap Iran telah melanggar komitmennya.
Setelah itu, pemerintahan Trump memberlakukan kebijakan tekanan maksimum untuk Iran.
BERITA TERKAIT: