Dalam pernyataannya pada Kamis (1/4) Kemenlu mengatakan bahwa mereka menyambut semua orang dari seluruh dunia untuk menikmati kebebasan berbicara di Taiwan.
"Kami menyambut wartawan dan semua media dari seluruh dunia untuk menikmati kebebasan berbicara dan wawancara di negara kita," kata Kementerian dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
Taiwan News.
Sebelumnya, pada Rabu (31/3), corong pemerintah China,
Global Times, mengumumkan bahwa koresponden BBC John Sudworth telah meninggalkan China dan 'sekarang diyakini bersembunyi di Taiwan' di tengah ancaman tuntutan hukum atas liputannya tentang dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang.
Pada hari yang sama, BBC mengonfirmasi bahwa Sudworth memang benar telah pindah ke Taiwan setelah dia "mengungkap kebenaran yang tidak ingin diketahui oleh pihak berwenang China."
Selama konferensi pers pada hari Kamis, Juru Bicara Kemenlu, Joanne Ou menanggapi relokasi Sudworth dengan menunjukkan bahwa Taiwan adalah negara bebas dan demokratis yang memiliki masyarakat yang pluralistik dan terbuka.
"Kami sangat menjunjung tinggi nilai-nilai universal kebebasan pers dan hak asasi manusia," kata Ou.
Ia juga berjanji bahwa Kemenlu akan memberikan bantuan kepada semua media internasional yang rencananya akan ditempatkan di Taiwan.
Juru bicara tersebut menekankan bahwa lingkungan Taiwan "ramah, aman, dan transparan serta memiliki (industri) multimedia yang berkembang, profesional, dan berdedikasi." Dia mengungkapkan keyakinannya bahwa pada saat kedatangan mereka.
"Tuan Sudworth dan keluarganya akan menganggap Taiwan sangat berbeda," ujarnya.
Menurut Ou, saat ini ada 126 wartawan dari 72 media asing di Taiwan. Mengenai masuknya wartawan baru-baru ini di tengah pandemi dan meningkatnya ketegangan antara China dan negara-negara Barat, Ou mengatakan bahwa dari Januari 2020 hingga Maret tahun ini, terdapat 21 media internasional baru dan 39 wartawan asing yang mengatur operasi di Taiwan untuk pertama kali.
Dia mengatakan bahwa contoh penting termasuk New York Times, Washington Post, Wall Street Journal, dan BBC, di antara outlet media global penting lainnya. Ou menyimpulkan bahwa ini membuktikan bahwa Taiwan adalah "mercusuar kebebasan dan demokrasi."
BERITA TERKAIT: