10 Tahun Konflik Suriah, AS Dan Sekutunya 'Tunjuk Hidung' Bashar Al Assad

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 16 Maret 2021, 12:25 WIB
10 Tahun Konflik Suriah, AS Dan Sekutunya 'Tunjuk Hidung' Bashar Al Assad
Presiden Suriah, Bashar al Assad/Net
rmol news logo Amerika Serikat (AS), Prancis, Jerman, Italia dan Inggris menyalahkan Presiden Bashar al Assad atas konflik yang berlangsung di Suriah. Mereka menentang pemilihan presiden Suriah yang akan digelar pada Oktober tahun ini.

Tentangan tersebut disampaikan dalam pernyataan bersama yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas, Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio, dan Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab pada Senin (15/3).

Dalam pernyataan tersebut, kelima menlu mempertanyakan legitimasi pilpres Suriah yang dikhawatirkan justru akan melanggengkan kekuasaan Assad.

"Pemilihan Presiden Suriah yang diusulkan tahun ini tidak akan bebas atau adil, juga tidak akan mengarah pada ukuran normalisasi internasional dengan rezim Suriah," ujar mereka, seperti dikutip Sputnik.

Para diplomat itu kemudian menyerukan proses politik dengan partisipasi semua warga Suriah, termasuk diaspora dan para pengungsi.

"Negara kami berkomitmen untuk menghidupkan kembali pencarian solusi damai yang melindungi hak-hak dan kemakmuran masa depan semua warga Suriah, berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254," jelas mereka.

"Kemajuan yang jelas menuju proses politik inklusif dan diakhirinya penindasan rakyat Suriah sangat penting. Kami tidak dapat membiarkan tragedi ini berlangsung satu dekade lagi," tambah mereka.

Pernyataan tersebut juga menandai peringatan 10 tahun konflik Suriah, di mana mereka menunjuk Assad bertanggung jawab atas perang dan penderitaan yang dialami oleh warga Suriah.

Mereka juga menyerukan gencatan senjata nasional, akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan dan proses politik yang inklusif. Termasuk menjanjikan dukungan untuk upaya penyelidikan dan penuntutan kejahatan yang dilakukan di Suriah dan memperingatkan Damaskus agar mematuhi Konvensi Senjata Kimia.

Pemerintah Suriah telah berulang kali membantah tuduhan menggunakan zat beracun dan bersikeras bahwa mereka telah menangkis agresi teroris internasional yang diperburuk oleh intervensi militer kekuatan asing. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA