Desakan tersebut disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri China, lewat Juru Bicaranya Zhao Lijian pada Selasa (26/1) waktu setempat. Zhao meminta pemerintahan Biden untuk belajar dari kekeliruan kebijakan Trump yang menurutnya salah terhadap China.
"Kami berharap pemerintahan AS yang baru dapat belajar dari kebijakan pemerintahan Trump yang salah terhadap China, memperlakukan hubungan China dan China-AS secara objektif dan rasional, mengadopsi kebijakan yang positif dan konstruktif terhadap China," kata Zhao, seperti dikutip dari
Global Times, Rabu (27/1).
Kedua kekuatan perlu bergerak ke arah yang sama, mempromosikan hubungan yang sehat dan stabil, dan meninggalkan konfrontasi.
Zhao mengenang bahwa di bawah pemerintahan Trump, AS telah menjadikan China sebagai saingan strategis dan ancaman, sebagai alasan untuk melanjutkan tindakan campur tangan dalam urusan internalnya dan merusak kepentingannya.
Alhasil, menurut Zhao, hubungan bilateral kedua negara mengalami masa paling kritis sejak terjalin pada 1979.
Zhao juga mendesak Washington untuk tidak mempolitisasi akses ke inovasi ilmiah dan teknologi, berhenti menuduh China, dan menjamin lingkungan yang bebas diskriminasi untuk kolaborasi di sektor itu.
Sejauh ini China menangani aksesi Biden ke kekuasaan dengan sangat hati-hati, karena meskipun melihat adanya detensi di beberapa bidang, Beijing yakin bahwa kebijakan terhadap mereka akan terus berlanjut, meskipun dengan cara yang berbeda.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: