Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Sabtu, 04 Mei 2024, 22:43 WIB
Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida/Net
rmol news logo Jepang mengungkapkan kekecewaannya terhadap komentar Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menyebut beberapa negara Asia, seperti Jepang sebagai xenofobia.

Mengutip Anadolu Agency, Sabtu (4/5), Pemerintah Jepang telah mengkomunikasikan ketidakpuasan mereka secara langsung kepada Washington, dan menyatakan bahwa pernyataan Biden keliru.

"Pernyataan Biden tidak didasarkan pada pemahaman akurat mengenai kebijakan Jepang," tulis Kyodo News dalam laporannya.

Komentar kontroversial Biden disampaikan dalam sebuah acara penggalangan dana kampanye di ibu kota AS.

"Anda tahu, salah satu alasan mengapa perekonomian kita tumbuh adalah karena Anda dan banyak orang lainnya. Mengapa? Karena kami menyambut baik imigran," kata Biden.

Biden lebih lanjut menyoroti kesulitan ekonomi yang dihadapi beberapa negara Asia seperti China, Jepang, Rusia, dan India, dengan menyebut penolakan terhadap imigran sebagai salah satu alasan utama mereka tidak begitu maju.

"Coba pikirkan. Mengapa China mengalami kesulitan ekonomi? Mengapa Jepang mengalami kesulitan? Mengapa Rusia? Mengapa India? Karena mereka tidak menginginkan imigran," lanjut Biden.

Namun, Jurubicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre segera memberikan klarifikasi atas pernyataan Biden, dengan mengatakan bahwa Presiden AS itu sebenarnya berbicara tentang pentingnya menjadi negara imigran, sebuah identitas yang sering diterapkan oleh AS untuk dirinya sendiri.

“Dia (Biden) berbicara tentang pentingnya menjadi negara imigran, terutama ketika Anda melihat serangan yang kita lihat baru-baru ini dalam beberapa tahun terakhir khususnya terhadap imigran,” katanya.

Menurutnya, komentar tersebut bertujuan untuk menekankan pentingnya mendukung imigran bukan untuk mencela negara lain.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA