"Anggota waria tidak akan lagi dikenakan kemungkinan pemecatan atau pemisahan atas dasar identitas gender," kata Gedung Putih, seperti dikutip
BBC, Selasa (26/1)
Biden menandatangani perintah eksekutif tersebut di Ruang Oval pada Senin (25/1) waktu setempat, dengan disaksikan oleh Wakil Presiden Kamala Harris, Menteri Pertahanan Lloyd Austin, dan Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley.
Keputusan Biden tersebut adalah bagian dari janji kampanyenya yang didukung penuh oleh komunitas pendukung LGBTQ.
"Sederhana: Amerika lebih aman ketika semua orang yang memenuhi syarat untuk melayani dapat melakukannya secara terbuka dan dengan bangga," kata Biden di Twitter setelah penandatanganan, seperti dikutip dari
Reuters, Selasa (26/1).
Keputusan tersebut mengulang era Barack Obama. Saat itu Obama memberi izin bagi para transgender untuk bertugas secara terbuka dalam militer. Namun ijin tersebut dicabut penerusnya, Trump pada Juli 2017.
Hak transgender ditangani lebih awal oleh kampanye Biden. Dia adalah presiden pertama yang menjanjikan dukungannya kepada komunitas dalam pidato kemenangannya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: