Proses penyelamatan akan memakan waktu lama karena adanya penyumbatan pada rute 'jalan' yang akan mereka lalui untuk bisa keluar dari sana. Berbagai upaya telah dikerahkan tim penyelamat, menurut laporan
Reuters, Jumat (22/1).
Sebanyak 22 penambang terperangkap di bawah tanah lebih dari 600 meter dari pintu masuk tambang. Ledakan di tambang Hushan di Qixia, daerah penghasil emas utama di bawah administrasi Yantai di Provinsi Shandong di pantai timur laut, terjadi pada Minggu (10/1) sore.
Ledakan tersebut merusak sistem komunikasi dan tangga keluar dari tambang milik Shandong Wucailong Investment Co. Ltd.
Satu dipastikan telah meninggal, sementara 11 lainnya diketahui masih hidup, dan 10 orang lainnya hilang.
Pada Kamis (21/1), tim penyelamat sedang mengebor lubang baru untuk menjangkau 10 orang di bagian tengah tambang.
Beberapa hari setelah ledakan, semua penambang itu dilaporkan hilang. Namun, pada Minggu (17/1) sore, petugas mengatakan bahwa mereka mendengar "suara ketukan" dari bawah.
AP melaporkan, para penambang yang terperangkap itu menyelipkan sebuah catatan di antara sela galian, yang mengatakan bahwa 12 orang masih hidup dan membutuhkan makanan serta obat-obatan. Salah seorang penambang yang menulis pesan itu juga menyampaikan agar penyelamat menurunkan beberapa obat antihipertensi dari mobilnya, dan memperingatkan bahwa ada sejumlah besar air bawah tanah tempat para penambang terjebak.
Sejauh ini telah ada dua pejabat yang telah dipecat akibat insiden tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: