Kecewa Dengan Perjanjian Gencatan Senjata, Presiden Armenia Minta Pemerintah Mundur Dan Rombak Konstitusi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 30 November 2020, 10:12 WIB
Kecewa Dengan Perjanjian Gencatan Senjata, Presiden Armenia Minta Pemerintah Mundur Dan Rombak Konstitusi
Presiden Armenia, Armen Sarkissian/Net
rmol news logo Presiden Armenia, Armen Sarkissian mendesak pemerintah untuk mengundurkan diri dan segera mengadakan pemilihan, paling lambat satu tahun.

Sarkissian merupakan salah satu pihak yang mengkritik penandatanganan perjanjian gencatan senjata oleh Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.

Ia menyebut penyerahan kendali sebagian wilayah Nagorno-Karabakh ke Azerbaijan dan penarikan orang Armenia dari sana merupakan tragedi besar.

"Ada solusi di negara mana pun di mana tragedi besar terjadi. Pemerintah yang menyebabkan ini harus pergi," tegas Sarkissian pada Minggu (29/11), seperti dikutip Anadolu Agency.

Sarkissian menyebut, situasi di Armenia saat ini sangat berbeda dari dua tahun lalu, sebelum Pashinyan menjabat.

Ia pun mengusulkan pembentukan pemerintahan persatuan nasional sementara setelah pemerintahan Pashinyan mengundurkan diri.

Nantinya, pemerintahan persatuan tersebut akan bekerja selama enam bulan atau satu tahun untuk mempersiapkan pemilu.

Sarkissian juga mengatakan, referendum konstitusi perlu diadakan sebelum pemilu untuk mengubah konstitusi.

Perubahan akan membuat presiden atau perdana menteri tidak diizinkan membuat keputusan penting sendiri.

"Konstitusi sama sekali tidak seimbang di negara kita. Harus ada keseimbangan antara parlemen, pemerintah dan kepresidenan," tukas Sarkissian. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA