Berdasarkan laporan dari kantor ombudsman Karabakh, insiden yang terjadi pada Senin itu juga telah menewaskan 68 korban jiwa, dan melukai 290 orang lainnya.
"Korban jiwa terus meningkat dengan 105 orang tercatat hilang, 68 orang tewas, dan hampir 300 orang mengalami luka-luka," bunyi pernyataan dari Kantor ombudsman Karabakh, Gegham Stepanyan.
Seperti dimuat
Asia One, Rabu (27/9), ratusan korban luka-luka telah dibawa ke institusi medis di Armenia, dengan helikopter dari Armenia dan milik pasukan penjaga perdamaian Rusia, serta dibawa oleh ambulans yang didampingi Komite Merah Internasional.
Belum diketahui apa yang menjadi penyebab dari ledakan tersebut. Saat ini insiden itu masih terus diselidiki oleh pihak berwenang.
Seperti diketahui, ledakan itu terjadi ketika ribuan warga etnis Armenia melarikan diri dari daerah kantong yang memisahkan diri tersebut setelah pejuang mereka dikalahkan oleh Azerbaijan dalam operasi militer kilat.
Berdasarkan catatan terakhir dari pemerintah Armenia, per Selasa ini setidaknya 28.120 dari 120.000 etnis Armenia yang tinggal di Nagorno-Karabakh telah menyeberang ke negara itu.
BERITA TERKAIT: