Penahanan ini terjadi di tengah ketegangan yang masih berlangsung antara Azerbaijan dan Armenia di wilayah yang disengketakan, Nagorno-Karabakh.
Mengutip
The National News, sebelum bentrokan berkobar di wilayah itu, Harutyunyan pada awal September mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden Nagorno-Karabakh.
Ia kini ditahan oleh pihak berwenang Azerbaijan yang tengah melakukan berbagai penyelidikan terkait perannya dalam eskalasi konflik yang terjadi beberapa tahun lalu.
"Harutyunyan dicurigai melancarkan perang agresif dan dugaan kejahatan perang," kata jaksa penuntut umum dan dinas keamanan dalam pernyataan bersama.
Konflik di Nagorno-Karabakh, wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, telah berlangsung selama beberapa dekade. Pertempuran separatisme yang berkepanjangan, yang didukung oleh militer Armenia, berakhir pada 1994, tetapi ketegangan tidak pernah benar-benar mereda.
Pada 2020, situasi kembali memanas ketika Azerbaijan melancarkan serangan untuk merebut kembali wilayah yang disengketakan itu, dengan konflik yang telah meninggalkan banyak korban di negara itu.
Baru-baru ini, militer Azerbaijan kembali melancarkan operasi kilatnya untuk memerangi separatis di wilayah Nagorno-Karabakh, yang menyebabkan eksodus besar-besaran penduduk wilayah itu ke Armenia.
BERITA TERKAIT: