Pernyataan Sarkissian itu muncul ketika ia melakukan konferensi pers bersama Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg, seperti dimuat
Armen Press, Rabu (21/10).
"Ini adalah konflik tidak hanya antara pihak Armenia dan Azerbaijan, tetapi ada juga negara ketiga yang mendukung Azerbaijan di arena militer dan diplomatik," kata Sarkissian.
"Negara itu adalah Turki, yang juga membawa teroris ke wilayah tersebut. Sayangnya, negara itu juga merupakan anggota NATO," ungkapnya.
"Jika anggota NATO Turki berhenti menjadi pihak dalam konflik, saya pikir kami akan dapat mencapai gencatan senjata dan akan dapat memulai negosiasi untuk menemukan solusi damai untuk konflik ini," lanjutnya.
Sementara itu, Stoltenberg menegaskan, NATO sendiri tidak terlibat apapun dalam konflik Nagorno-Karabakh.
"NATO bukanlah pihak dari konflik ini. Kami sangat prihatin dengan pelanggaran perjanjian gencatan senjata yang menimbulkan korban baru," kata Stoltenberg.
Pertempuran sengit antara Azerbaijan dan Armenia di Nagorno-Karabakh kembali meletus pada 27 September. Azerbaijan sendiri dilaporkan mendapatkan dukungan Turki secara fisik, di antaranya mengerahkan pasukan pejuang Suriah dalam konflik.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: