Peristiwa yang terjadi di Miller Place Inn yang mewah di Long Island, pada 26 September lalu, menyebabkan 37 orang terinfeksi Covid-19 dan memaksa lebih dari 270 orang menjalani karantina.
Otoritas setempat mengatakan lebih dari 80 orang menghadiri acara yang dikenal di Amerika Serikat sebagai pesta 'Sweet 16', jauh di atas batas yang ditetapkan pemerintah negara bagian, yakni 50 orang dalam sekali pertemuan. Tempat tersebut ditutup sementara dan pemiliknya didenda sebesar 12 ribu dolar AS.
"Kami belum pernah melihat acara penyebar super seperti ini sebelumnya di Suffolk County," cuit eksekutif daerah itu pada Rabu, seperti dikutip dari
AFP, Jumat (16/10).
"Orang harus bertindak secara bertanggung jawab agar kita tidak mengalami kemunduran ekonomi lagi," lanjutnya.
Negara bagian New York sebagian besar mengendalikan virus corona dalam beberapa bulan terakhir setelah 33 ribu penduduk meninggal karena virus, terutama di musim semi.
Tetapi dalam beberapa minggu terakhir, infeksi telah berkembang biak di beberapa daerah, terutama di lingkungan dengan populasi Yahudi Ortodoks yang besar.
Gubernur Andrew Cuomo sendiri telah menutup bisnis yang tidak penting dan membatasi tempat ibadah pada sepuluh orang di zona merah.
Walikota Kota New York Bill de Blasio membela langkah-langkah tersebut pada hari Kamis, mengutip pembatasan yang diperketat di Eropa di mana kasus-kasus sedang meningkat.
"Jika selama beberapa minggu kami meminta orang melakukan sesuatu yang luar biasa untuk membantu menghentikan masalah berkembang dan menghentikan penyebarannya, saya pikir itu adil," katanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: