Kremlin yang menolak klaim Navalny kemudian menudingnya telah bekerja sama atau bekerja untuk Central Intelligence Agency (CIA) Amerika Serikat (AS).
"Bukan pasien yang bekerja dengan intelijen Barat, melainkan intelijen Barat yang bekerja dengannya. Itu lebih akurat. Ada informasi seperti itu. Saya bahkan dapat mengatakan dengan pasti, spesialis CIA AS sedang bekerja dengannya saat ini," ujar jurubicara Kremlin, Dmitry Peskov, seperti dikutip
Reuters, Kamis (1/10).
Menanggapi tuduhan tersebut, Navalny mengatakan akan menuntut Peskov dan menantangnya untuk memberikan bukti keterkaitan dirinya dengan badan intelijen asing itu.
"Pertama, saya menggugat Peskov," tulis Navalny dalam situsnya.
"Dan kedua, saya menuntut publikasi bukti dan fakta, yang menunjukkan kerja sama saya dengan CIA. Tayangkan di televisi pada jam tayang utama. Anda memiliki izin saya," sambungnya.
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan majalah Jerman, Der Spiegel, Navalny mengklaim Putin adalah sosok yang bertanggung jawab atas insiden keracunan yang menimpa dirinya.
"Saya yakin Putin berada di balik kejahatan itu dan saya tidak memiliki versi lain tentang apa yang terjadi," jelasnya.
Navalny dilarikan ke sebuah rumah sakit di Omsk, Siberia setelah jatuh sakit dalam penerbangan ke Moskow setelah diduga mengalami keracunan. Ia dinyatakan koma dan tak berdaya hingga akhirnya melanjutkan perawatan di Berlin, Rusia pada Agustus.
Navalny mendapatkan perawatan di rumah sakit Charite dan didiagnosis keracunan agen saraf Novichok yang mematikan, sebelum akhirnya berangsur pulih dan dapat dipulangkan.
Negara-negara Barat telah menuntut penjelasan dari Kremlin terkait dugaan keracunan pada tokoh oposisi Rusia yang dianggap sangat berani itu. Tetapi sejauh ini, Rusia terus membantah telah terlibat dalam insiden tersebut dan mengatakan belum melihat bukti diagnosis bahwa Navalny telah diracun.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: