Balas Latihan Militer China, AS Kerahkan Dua Kapal Induk Ke Laut China Selatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 05 Juli 2020, 07:56 WIB
Balas Latihan Militer China, AS Kerahkan Dua Kapal Induk Ke Laut China Selatan
Ilustrasi pengerahan kapal induk Amerika Serikat ke Laut China Selatan/Net
rmol news logo Amerika Serikat (AS) mengerahkan dua kapal induknya, USS Ronald Ragean dan USS Nimitz, ke Laut China Selatan. Pengerahan tersebut dilakukan ketika China melakukan latihan militer di sana.

Dari pernyataan Armada ke-7 Angkatan laut AS, Ronald Ragean dan Nimitz dikerahkan ke Laut China Selatan pada Sabtu (4/7), sebagai bagian dari operasi kebebasan navigasi di Indo-Pasifik.

Melansir The Globe and Mail, dua kapal induk tersebut juga ditemani dengan kapal perang dan pesawat tempur. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pertahanan udara dan serangan rudal jarak jauh.

Pengerahan militer AS tersebut dilakukan ketika China tengah melakukan latihan militernya di dekat Kepulauan Paracel yang disengketakan dengan Vietnam.

Selama ini, penempatan kapal induk AS kerap digunakan sebagai sinyal kepada musuh. Pada 2016, Menteri Pertahanan Ashton Carder melakukan "tur" dengan dua kapal induk ke Laut China Selatan untuk memberikan sinyal kepada Beijing atas komitmennya di wilayah tersebut.

Meski begitu, seorang pejabat Angkatan Laur AS berdalih, pengerahan Ronald Ragean dan Nimitz merupakan operasi rutin. Jurubicara Armada Pasifik AS, Letnan James Adams, mengatakan, operasi tersebut tidak untuk menanggapi peristiwa politik mana pun.

Namun, pada awal pekan ini, Departemen Pertahanan AS (Pentagon) mengaku sedang memantau latihan militer China di Laut China Selatan.

"Melakukan latihan militer atas wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan kontraproduktif dengan upaya meredakan ketegangan dan menjaga stabilitas," ujar Pentagon pada Kamis (2/7).

Laut China Selatan merupakan jalur air strategis yang dilalui oleh sepertiga pelayaran global. Selama ini, China mengklaim "sembilan garis putus-putus" atas Laut China Selatan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA