Presiden Kosovo Hashim Thaci Didakwa Atas 100 Kasus Pembunuhan Dan Kejahatan Perang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 25 Juni 2020, 07:01 WIB
Presiden Kosovo Hashim Thaci Didakwa Atas 100 Kasus Pembunuhan Dan Kejahatan Perang
Presiden Kosovo Hashim Thaci/Net
rmol news logo Kantor Kejaksaan Khusus yang bermarkas di Den Haag menjatuhkan dakwaan terhadap Presiden Kosovo Hashim Thaci atas kejahatan yang diduga dilakukannya dalam perang kemerdekaan Kosovo atas Serbia antara 1 Januari 1998 dan 31 Desember 1999 di Kosovo.

Berdasarkan keterangan Dewan Khusus Kosovo, Thaci dan politisi Kosovo Kadri Veseli serta beberapa mantan milisi dituding bertanggung jawab atas 100 kasus pembunuhan.

“Surat dakwaan tersebut menuduh bahwa Hashim Thaci, Kadri Veseli, dan tersangka lainnya didakwa bertanggung jawab secara pidana atas hampir 100 pembunuhan. Kejahatan yang dituduhkan dalam surat dakwaan itu melibatkan ratusan korban yang diketahui dari Kosovo Albania, Serbia, Roma, dan etnis lain dan termasuk lawan politik,” pernyataan dari siaran pers.

Menurut siaran pers, Jaksa menganggap perlu untuk mengeluarkan pemberitahuan publik ini karena Thaci dan Veseli berulang kali menghalangi upaya penyelidikan dan merusak kerja Kantor Kejaksaan Khusus Kosovo (KSC).

Hakim Pra-Pengadilan Chambers saat ini sedang mengkaji dakwaan tersebut. Dakwaan kejahatan perang itu disebut merupakan hasil dari penyelidikan panjang, di mana mereka bertekad membuktikan tudingan itu.

Thaci, yang berusia 52 tahun, memegang peranan penting dalam menggalang gerakan etnis Albania di wilayah yang dulunya masuk kawasan Serbia. Kurang dari setahun lalu, Perdana Menteri Ramush Haradinaj secara mengejutkan mundur setelah dia dipanggil pengadilan untuk dakwaan yang sama.

Konflik etnis pada pada akhir 1990-an itu memaksa NATO turun tangan, di mana mereka menyokong separatis dengan mengebom target Serbia di Kosovo.

"Dengan tindakan ini, Tuan Thaci dan Tuan Veseli telah menempatkan kepentingan pribadi mereka di atas para korban kejahatan mereka, supremasi hukum, dan semua orang di Kosovo," bunyi pernyataan itu, dikutip dari Balkan Insight, Rabu (24/6).

Selama setahun, lebih dari 100 orang, sebagian besar mantan anggota Tentara Pembebasan Kosovo (KLA) telah dipanggil untuk diinterogasi. Mereka yang ditanyai termasuk mantan pejuang gerilya KLA yang telah menjadi politisi terkenal, seperti Ramush Haradinaj, yang mengundurkan diri sebagai perdana menteri Kosovo setelah dipanggil.

Sementara dakwaan itu disiarkan, Thaci telah dijadwalkan pada pekan depan untuk menghadiri pertemuan di Gedung Putih bersama Presiden Serbia dan utusan Amerika. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA