"Jumlahnya 103 orang, mereka telah ditahan," kata polisi Armenia kepada
Interfax, Selasa (16/6).
Pegulat Greco-Roman Roman Amonyan, juara Eropa dua kali dan peraih medali Olimpiade, juga ada di antara para pendemo itu.
Polisi bergerak mengamankan lokasi gedung parlemen Armenia. Puluhan petugas dan perangkat pengamanan telah dikirim ke lokasi seiring dengan semakin banyaknya pendukung Tsarukyan yang berdatangan.
Pendukung Tsarukyan juga memblokir jalan menuju Yerevan dan jalan-jalan di ibukota negara itu. Truk, bus, dan taksi menghalangi jalan yang menghubungkan Yerevan dan kota Abovyan, di dekat tempat tinggal Tsarukyan. Lalu lintas jalan raya mendadak lumpuh.
Sebelumnya, Jaksa Agung Armenia Artur Davtyan telah meminta parlemen untuk membuka penyelidikan kriminal baru terhadap pemimpin Partai Sejahtera Armenia Gagik Tsarukyan.
Davtyan mengatakan bukti yang cukup telah diperoleh untuk melibatkan Gagik Tsarukyan sebagai terdakwa dalam kasus suap pemilu.
Maka, pada hari Minggu (14/6) Dinas keamanan Armenia telah menggeledah rumah politisi oposisi terkemuka Armenia yang paling tidak tersentuh.
Selain menggeledah rumah Tsarukyan, petugas dari National Security Service (NSS) juga menggeledah beberapa rumah anggota partai lainnya.
NSS mengatakan bahwa kasus pidana telah dibuka terhadap Tsarukyan atas bisnis perjudian ilegal, termasuk kasino Shangri La yang besar di luar Yerevan, yang menyebabkan negara mengalami kerugian lebih dari 29 miliar dram (lebih dari 60 juta dolar AS). Selain itu, layanan itu mengatakan bahwa mereka telah mengungkap banyak contoh suap dalam partai Armenia Sejahtera selama pemilihan parlemen 2017.
NSS juga merilis video pada 15 Juni yang menunjukkan pencarian, termasuk beberapa mobil mewah Tsarukyan dan singa-singa di kebun binatang pribadi.
Analis menilai bahwa penyelidikan terhadap Tsarukyan bermotivasi politik, mengingat belakangan Tsarukyan lebih sering bertentangan dengan Perdana Menteri Nikol Pashinyan.
"Seratus persen dari pemerintah harus diubah," kata Tsarukyan pada pertemuan partai beberapa bulan lalu, menyerukan pasukan oposisi lainnya untuk bersatu melawan pemerintah.
Tsarukyan juga merasakan kasus pidana ini sebagai penganiayaan pada dirinya. Ia telah mengkritisi kepemimpinan PM Pashinyan menyusul respons bencana negara itu terhadap wabah virus corona, yang menyebabkan Armenia menjadi pemimpin regional dalam infeksi per kapita.
Pada tanggal 5 Juni, Tsarukyan bahkan meminta pemerintah untuk mengundurkan diri karena “upaya yang tidak efektif†terhadap Covid-19 dan gagalnya ekonomi Armenia.
BERITA TERKAIT: