Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying, bertanya tentang studi tersebut di konferensi pers pada hari Selasa.
"Saya pikir itu konyol, sangat konyol, untuk menghasilkan kesimpulan ini berdasarkan pengamatan dangkal seperti volume lalu lintas," keluhnya, seperti dikutip dari
Reuters, Rabu (10/6).
Para ilmuwan pun mengatakan studi itu tidak memberikan bukti yang meyakinkan kapan wabah itu mulai terjadi.
Paul Digard, seorang ahli virologi di University of Edinburgh, mengatakan bahwa menggunakan data mesin pencari dan citra satelit dari lalu lintas rumah sakit untuk mendeteksi wabah penyakit adalah ide yang menarik.
Namun, menurutnya, data itu hanya korelatif dan - seperti yang dicatat oleh para ilmuwan Harvard - tidak dapat mengidentifikasi penyebabnya.
“Data itu hanya korelatif. Tidak dapat mengindentifikasi penyebabnya,†kata Digard.
Digard mengingatkan bahwa dengan berfokus hanya pada rumah sakit di Wuhan, yang sudah dikenal sebagai pusat penyebaran, penelitian ini memaksakan korelasinya.
"Akan menarik - dan mungkin jauh lebih meyakinkan - untuk melihat analisis kontrol kota-kota China lainnya di luar wilayah Hubei," katanya.
Keith Neal seorang profesor epidemiologi penyakit menular di Universitas Nottingham Inggris, mengatakan penelitian Harvard mengenai lalu lintas di sekitar dan sebuah rumah sakit yang menerima pasien anak-anak yang menderita flu, tidak berarti mereka sakit karena Covid-19.
"Ini adalah karya yang menarik, tetapi saya tidak yakin itu membawa kita lebih jauh ke depan," katanya.
Sebelumnya, Harvard Medical School merilis hasil penelitiannya, bahwa virus corona kemungkinan sudah menyebar di China sejak awal Agustus 2019.
Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan gambar satelit dari pola perjalanan rumah sakit menggunakan citra satelit beresolusi tinggi, dari tempat parkir rumah sakit di Wuhan. Selain itu, tim peneliti juga mengumpulkan data untuk pertanyaan terkait gejala Covid-19 dari mesin pencari. Termasuk hal-hal seperti "batuk" dan "diare".
"Temuan ini juga menguatkan hipotesis bahwa virus muncul secara alami di China selatan dan berpotensi sudah beredar pada saat klaster Wuhan," menurut penelitian. Berdasarkan data yang dikumpulkan, penelitian menyimpulkan, terjadi peningkatan tajam dalam hunian tempat parkir rumah sakit pada Agustus 2019.
"Pada bulan Agustus, kami mengidentifikasi peningkatan unik dalam pencarian diare yang tidak terlihat pada musim flu sebelumnya atau tercermin dalam data pencarian batuk," pernyataan penelitian.
Dr. Amesh Adalja, pakar penyakit menular di Johns Hopkins Center for Health Security yang tidak terlibat dalam penelitian ini ikut bersuara.
"Saya tidak tahu soal berawal dari Agustus, tapi jelas ini telah menyebar selama beberapa waktu sebelum diakui dan dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia pada bulan Desember,†katanya.
BERITA TERKAIT: